KARENA DIA TERAMAT ISTIMEWA


Karena Dia Teramat Istimewa


» يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيْهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ «
“Pada hari Jum’at itu terdapat dua belas jam. Tidaklah ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘Ashar.” (HR. Abu Daud dan Hakim).

Saudaraku,
Bila kita melihat realitas kehidupan umat Islam saat ini, kita saksikan sebagian orang menganggap bahwa malam dan hari Jum’at sebagai sesuatu yang menakutkan (horror). Sebagian lagi mengisi malam dan siang harinya dengan rehat, rilex dan santai ria. Sementara yang lain memandang bahwa hari Jum’at sama dengan hari-hari lainnya dalam satu pekan.

Hal itu semua berasas dari ketidak fahaman dan kebuta-an mereka terkait dengan kekhususan dan keutamaan hari Jum’at. Orang yang mengenal keistimewaan hari ini, akan membingkainya dengan ukiran keta'atan,  mempereloknya dengan warna ibadah dan membungkusnya dengan do'a dan bershalawat Nabi s.a.w.

Saudaraku,
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam karyanya yang fenomenal ‘Zadul Ma'ad’ menyebut terdapat lebih dari 30 keistimewaan dan keutamaan hari Jum’at. Hari yang penuh berkah, kebaikan dan keunggulan. Di antaranya:
Ia merupakan hari raya bagi umat Islam, yang berlangsung dan terus berulang setiap pekan.
Ia merupakan hari, di mana pada hari ini ada tambahan nikmat Allah teragung yang diperuntukan bagi penghuni surge. Karena pada hari ini mereka dapat melihat wajah Allah Ta'ala. Anas bin Malik r.a menafsirkan ayat 35 surat Qaaf "Dan pada sisi Kami ada tambahan", yakni Allah menampakan wajah-Nya kepada mereka (penghuni surga) setiap hari Jum'at.
Pada hari ini ada suatu waktu, di mana tiada do’a-do’a yang ditengadahkan seorang hamba,  melainkah akan di-ijabahi oleh-Nya. “Padanya terdapat waktu yang bila seorang hamba memohon kepada Allah suatu permohonan, niscaya akan dikabulkan-Nya selama tidak meminta yang haram." (HR. Ahmad).
Ia merupakan hari yang paling baik. Rasulullah s.a.w bersabda, “Sebaik-baiknya hari, di mana terbit matahari pada hari-harinya adalah hari Jum'at." (HR. Muslim).
Amalan baik yang diperbuat oleh seorang hamba pada hari ini, mendapat imbalan surga. "Ada lima amalan yang apabila dilakukan seseorang pada hari itu maka Allah akan mencatatnya sebagai penghuni surga. Yaitu menjenguk orang sakit, berta'ziah, berpuasa, berangkat menunaikan shalat Jum'at dan membebaskan budak."  (Silsilah hadits shahih, syekh Albani, no: 1023).
Pada hari ini akan terjadi hari kiamat. "Dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jum'at." (HR. Muslim).
Dihapus dosa dan maksiat yang kitalakukan satu pekan sebelumnya. "Tidaklah bebersih seorang hamba pada hari Jum'at, lalu berwudhu, memakai wewangian, kemudian keluar menuju masjid lalu shalat dua reka'at dan diam pada saat imam berkhutbah, terkecuali akan diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum'at." (HR. Bukhari).
Pahala besar, yang disebutkan oleh Nabi s.a.w bagi orang yang mendatangi shalat Jum’at dengan berjalan kaki. "Barangsiapa membersihkan diri lalu bergegas pergi ke masjid dengan berjalan kaki dan duduk di dekat imamnya, lalu diam mendengarkan khutbahnya, maka pada setiap langkah kaki yang ia ayunkan sepadan dengan amalan setahun dari puasa dan shalat malam." (HR. Abu Daud).
Meninggal dunia pada hari Jum'at atau malam harinya adalah merupakan tanda-tanda seseorang meraih husnul khatimah. "Barangsiapa meninggal pada hari Jum'at atau malam harinya maka ia akan selamat dari fitnah kubur." (HR. Ahmad).
Sesdekah pada hari ini lebih baik daripada sedekah yang kita keluarkan pada hari-hari yang lain. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sedekah yang dekeluarkan pada hari ini dibandingkan dengan sedekah pada hari-hari lain ibarat sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan yang lain. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah jika keluar dari rumahnya untuk menghadiri shalat Jum'at, ia membawa roti dan apa saja yang ia dapatkan di rumahnya, kemudian ia sedekahkan kepada orang-orang yang ditemuinya. Ia lakukan dengan rahasia, agar tidak diketahui orang lain.

Saudaraku,
Ada adab dan tata krama yang terkait dengan hari istimewa, yang biasa disebut penghulu hari ini, yang seyogyanya kita pelihara dengan kekuatan iman. Di antaranya:
Disunnahkan bagi imam pada subuh hari ini untuk membaca surat As-Sajdah (pada rakaat pertama) dan surat al-Insan (pada rakaat kedua). Karena kandungan surat ini mengingatkan kita tentang asal kejadian kita, tempat kembali kita; padang mahsyar dan saat kita dibangkitkan dari kubur. Dan tentu bukan sekadar mengamalkan sunnahnya sujud tilawah sebagaiamana yang dipahami oleh sebagian kaum muslimin .
Bersegera bergegas dan berpagi-pagi menuju masjid. Banyak sekali hadits Nabi s.a.w yang menjelaskan tentang keutamaannya. Namun sungguh ironis, banyak dari kaum muslimin yang meremehkan persoalan ini. Yang menunjukan keterbatasan ilmu pengtahuan yang dikuasainya.
Memperbanyak shalawat Nabi s.a.w. “Perbanyak membaca shalawat untukku, karena sesungguhnya shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku. Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada bumi untuk memakan jasad para Nabi." (HR. Ahmad) .
Bebersih diri (mandi. "Apabila datang kepada kalian hari Jum'at maka mandilah." (Muttafaq 'alaih).
Memakai wangi-wangian, membersihkan mulut dan mengenakan pakaian terindah. .
Dianjurkan membaca surat al-Kahfi. “Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jum'at, maka akan terpancar baginya cahaya di antara dua Jum'at." (HR. Hakim)..
Tenang saat kaki melangkah dan diam pada saat khutbah berlangsung. Supaya kita memahami makna dan mengambil faedah darinya. "Jika engkau berkata kepada saudaramu, "Diamlah! sedang imam sedang khutbah, maka sesungguhnya engkau telah berbuat sia-sia."
Menjauhi hal-hal yang dapat menyakiti hati dan melukai perasaan orang lain.
Sesudah shalat Jum'at, jangan lupa kita tunaikan shalat sunnah rawatib.
  Dan lain-lain .

Saudaraku,
Sungguh mengherankan:
Pejuang kebenaran yang tidak menghormati kebaikan dan keberkahan hari Jum’at. Aktifis dakwah yang buta dengan peta hari agung ini. Pemilik hajat penyandar harapan, yang tidak memanfaatkan ketajaman do’a di hari ini. Para penebar kebaikan, yang tidak menancapkan bibit-bibit keluhuran di hari ini. Para pemburu surga, yang tidak mengistimewakan hari ini. Dan siapa pun kita, di mana pun dan kapan pun jua, yang tidak bertata krama dan ber-adab pada penghulu hari-hari ini. Dan seterusnya.

Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita semua termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa beribadah kepada-Nya dengan sebenar-benar ibadah dan mematikan kita dalam keadaan berpegang teguh kepada tali agama-Nya  serta menjunjung tinggi ajaran Rasul-Nya. Amien. Wallahu a’lam bishawab.

Metro, 21 Februari 2019
Fir’adi Abu Ja’far
Labels: 2019, Edisi Februari
0 Komentar untuk "KARENA DIA TERAMAT ISTIMEWA"

Back To Top