MENGHADIRKAN BAYANGAN NERAKA DI DEPAN MATA
» فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّى, لاَ
يَصْلاهَا إِلَّا الأَشْقَى, الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّى «
"Maka Aku
memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala, yang hanya dimasuki oleh
orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari
iman)." (QS. Al-lail: 14-16).
Saudaraku,
Pernahkah kita secara khusus mendalami kandungan ayat
al-Qur'an yang menceritakan kisah para penghuni neraka dengan siksaan yang
teramat pedih itu?. Penahkah kita membayangkan jika kulit dan tubuh kita yang
mulus ini, yang sangat kita banggakan ini disengat api neraka?. Pernahkah kita
meneteskan air mata saat mendengar jeritan perih para penghuni api neraka?.
Pernahkah kita saat menikmati jus al-pokat,
membandingkannya dengan jus nanah yang menghadirkan aroma busuk menyengat, jus
yang disediakan bagi penghuni neraka?. Sudahkah kita menghadirkan bayangan buah
Zaqqum, buah yang berduri yang disediakan bagi penghuni neraka saat kita
melahap buah duren?.
Mungkin kita pernah melihat orang yang tubuhnya
dipenuhi luka bakar, akibat terjebak dalam ruangan yang terbakar api yang
menyala-nyala. Tapi mungkin tidak menghanyutkan kita pada bayangan api neraka
yang menghanguskan tubuh penghuninya beberapa kali dalam setiap harinya.
Saudaraku,
Bulletin kita kali ini, berbeda dengan edisi-edisi
sebelumnya. Di mana isinya berkisar tentang penghuni neraka dan siksaan dahsyat
yang disediakan Allah bagi penghuninya. Mudah-mudahan bisa menjadi pengingat
bagi kita yang lupa. Pembangkit bagi kita yang terpuruk ruhaninya. Pembangun
bagi kita yang terlelap. Penyadar bagi kita yang alpa. Penyulut bagi kita yang
telah mati hatinya. Pengobor bagi jiwa kita yang gelap. Dan seterusnya.
Saudaraku,
Seperti yang sudah kita Imani, bahwa neraka adalah suatu
tempat kembali bagi manusia yang telah Allah s.w.t ciptakan sebelum penciptaan
leluhur kita Adam a.s. Ia disediakan Allah
untuk manusia yang ingkar terhadap-Nya, menyimpang dari syari'at-Nya, mendustakan
para Rasul-Nya, dan ia sebagai tempat penyiksaan bagi musuh-musuh-Nya dan
penjara bagi mereka yang durhaka kepada Rabb semesta alam .
Agungnya bencana, kerugian yang diderita, azab yang
diterima, sakit yang tak terkira dan duka nestapanya tak terlukiskan dengan
kata-kata dan tak tergambarkan dengan goresan pena .
Oleh karenanya tak terhitung banyaknya ayat-ayat dalam
al-Qur'an yang menggambarkan buruknya tempat kembali bagi orang-orang yang
durhaka. Camkanlah salah satu ayat dalam firman-Nya, "Dan sesungguhnya
bagi orang-orang yang durhaka benar-benar disediakan tempat kembali yang buruk
yaitu neraka Jahannam yang mereka masuk kedalamnya, amat buruklah Jahannam itu
sebagai tempat tinggal." QS. Shaad: 55-56).
Saudaraku,
Sudahkah sampai kepada kita, sebuah kabar yang
memberitakan perihal malaikat penjaga surga?.
Neraka dijaga oleh malaikat yang kasar lagi keras, tidak
mendurhakai Allah dan sigap dalam menjalankan perintah-Nya. (QS. At-Tahrim: 6).
Berjumlah 19 malaikat, yang menjadi ujian dan fitnah bagi mereka yang kafir
terhadap Tuhannya. ( QS. al-Mudatsir: 26-31).
Ibnu Rajab al-Hanbali pernah berkata, "Dan telah
dipahami oleh para ulama baik terdahulu maupun yang datang kemudian, bahwa
sesungguhnya fitnah itu datang dari orang-orang kafir setelah mendengar jumlah
malaikat yang menjaga neraka. Mereka beranggapan sangatlah mudah bagi mereka untuk mengalahkan
para malaikat yang menjaga neraka, mereka tidak mengetahui bahwa satu orang saja
dari malaikat itu tak akan tertaklukan (terkalahkan) oleh manusia seluruhnya."
Saudaraku,
Pernahkah kita mengukur kedalaman dan luasnya neraka?.
Simaklah penuturan Abu Hurairah r.a, "Di saat kami duduk bersama dengan
Rasulullah s.a.w, lalu kami mendengar sebuah benda yang terjatuh, maka beliau
bertanya, "Tahukah kalian suara apakah itu?," kami menjawab, "Allah
dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Lalu beliau bersabda, "Itu
adalah suara batu yang dilemparkan dari bibir neraka sejak 70 tahun yang lalu,
dan kini baru sampai ke dasarnya." (HR. Muslim).
Dan cukuplah untuk mengetahui luasnya neraka kita
renungi sebuah sabda Rasulullah s.a.w, "Matahari dan bulan melingkar (melilit,
menggulung) di dalam neraka." (HR. Bukhari).
Saudaraku,
Saat kita menatap gedung-gedung tinggi mencakar
langit, semestinya bisa menuntun kita untuk menghitung tingkatan neraka di
akherat sana. Surga mempunyai tingkatan dan derajat selaras dengan amalan
manusia yang telah diukir di dunia, demikian pula dengan neraka memiliki
tingkatan dan derajat sesuai dengan kadar dosa dan kedurhakaan manusia yang
telah diperbuat di dunia.
Abdurrahman bin Zaid bin Ali rahimahullah
berkata, "Tingkatan surga semakin meninggi, sebaliknya tingkatan neraka
semakin menurun ".
Seorang salafus shalih pernah berkata, "Orang
mukmin yang berdosa berada pada tingkatan neraka yang teratas, kemudian orang Yahudi,
Nasrani, shabi'in, majusi, kaum musyrikin Arab dan terakhir (terendah) adalah orang
munafiq
".
Berbagai literatur menyebutkan bahwa nama bagi setiap
tingkatan neraka, yaitu; Jahannam, Ladha, Huthamah, Sa'ir, Saqar, Jahim dan
Hawiyah
.
DR. Sulaiman al-Asyqar menyimpulkan bahwa yang benar dari
nama-nama neraka seperti; Jahannam, Huthamah dan seterusnya merupakan nama-nama
neraka seluruhnya bukan merupakan bagian-bagian (tingkatan) tertentu. Namun
yang pasti manusia berada pada tingkatan yang berbeda sesuai dengan dosa dan
kekufurannya
".
Saudaraku,
Allah Ta'ala menghabarkan bahwa neraka memiliki
7 pintu, "Dan sungguh Jahannam itu benar-benar tempat yang telah
dijanjikan untuk pengikut setan seluruhnya. Jahannam itu memiliki tujuh pintu.
Setiap pintu telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari mereka." (QS.
Al-Hijr: 43-44).
Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini, "Telah
ditetapkan atas setiap pintu neraka para pengikut Iblis untuk memasukinya dan
setiap mereka memasuki neraka tersebut dari pintu neraka yang dikhususkan buat
mereka sesuai amalannya dan mereka menjadi penghuni di dalamnya pada tingkatannya
masing-masing sesuai dengan amalannya pula ".
Semua pintu neraka tertutup serapat-rapatnya, para
penghuninya tak akan mampu keluar dari neraka walau pun hanya dalam hitungan
detik. Kata 'mu'shadah' yang terdapat pada ayat ke 8 surat al-Humazah,
ditafsirkan Ibnu Abbas r.a sebagai "(neraka) itu tertutup rapat (atas
mereka)."
Saat sekarang ini
pintu neraka telah dibuka dan akan tertutup kembali sebelum datangnya
hari kiamat. Nabi s.a.w menjelaskan, "Apabila datang Ramadhan maka
pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup serta setan-setan dibelenggu."
(HR. Bukhari).
Saudaraku,
Allah Ta'ala menegaskan di dalam al-Qur'an
bahwa bahan bakar neraka adalah bebatuan dan manusia yang durhaka kepada Rabbnya,
seperti tersebut dalam surat at-Tahrim ayat 6.
Ibnu Rajab al-Hanbali berkata, "Mayoritas ulama tafsir
mengatakan bahwa yang dimaksudkan dengan bebatuan pada ayat tersebut adalah
batu kibrit yang menjadi bahan bakarnya neraka. Karena ia menghimpun 5 (lima)
warna siksa yang tidak dimiliki oleh batu-batu lainnya. Yaitu; teramat cepat tersulut
dan terbakar, busuk menyengat baunya, mengepulkan asap gelap yang tak terbatas,
teramat dahsyat menyengat tubuh manusia, dan panasnya yang luar biasa
".
Saudaraku,
Panasnya api neraka tak berujung, karena ia melahap
dan menghanguskan semua yang ada di dekatnya. Tidak berbekas dan membakar kulit
hingga menembus tulang belulang, meleburkan dan melelehkan seluruh isi perut manusia
serta membakar sampai ke ulu hatinya.
Allah berfirman, "Saqar itu tidak meninggalkan
bekas dan tidak membiarkan (manusia beristirahat). Yang menghanguskan kulit
manusia." (QS. Al-Muddatsir: 28-29).
"Api kita di dunia ini, panasnya sepertujuh puluh
dari panasnya api neraka Jahannam." (HR. Bukhari).
Dalam riwayat lain, Rasulullah s.a.w bersabda, “Api
Neraka Jahannam telah dinyalakan selama seribu tahun hingga menjadi merah.
Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi putih. Kemudian
dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi legam, seperti malam yang gelap
gulita.” (HR. Tirmidzi).
Saudaraku,
Allah Ta'ala menjelaskan bahwa saat neraka
melihat para penghuninya digiring masuk ke dalamnya, maka ia mengeluarkan kegeremannya,
bergeretak dan suara nyala api yang membuat bulu kuduk berdiri. "Apabila
ia (neraka) melihat penghuninya dari tempat yang jauh, mereka mendengar
suaranya yang gemuruh karena teramat marahnya ia terhadap mereka." (QS.
Al-Furqan: 12).
Nabi s.a.w bersabda, "Akan keluar pada hari kiamat
leher (kepala) dari neraka, yang memiliki 2 mata untuk memandang dan 2 telinga
untuk mendengar dan lisan untuk berbicara seraya berucap, "Aku disediakan (Allah)
untuk 3 kelompok manusia yaitu, setiap orang yang berlaku sombong, setiap insan
yang berbuat syirik dan para kamerawan." (HR. Tirmidzi).
Saudaraku,
Api neraka membakar kulit penghuninya, sedangkan kulit
merupakan muara perasaan seorang hamba, pedih tak terperi karena bila kulit
telah terkelupas dan terbakar, maka Allah akan menggantinya lagi dengan kulit
yang baru untuk dibakar kembali dan begitulah seterusnya siksaan di atas
siksaan yang tak terhenti.
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada
ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali
kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan
azab." (QS. An-Nisa': 56).
Namun perik dan pedihnya siksaan di dalam neraka, jauh
lebih pedih dan perih dari apa yang dibayangkan dan dikhayalkan oleh hati kita.
Saudaraku,
Makanan penduduk neraka adalah dhari' (pohon (buah)
yang berduri yang tidak menggemukan dan tidak pula menghilangkan lapar),
seperti tersebut dalam surat al-Ghasyiyah ayat 6-7, dan juga buah Zaqqum yaitu
pohon yang tumbuh di dalam neraka seperti kotoran minyak yang mendidih di dalam
perut sebagaimana mendidihnya air yang sangat panas, (QS. Ad-Dukhan: 43-49). Begitu
pula makanan mereka adalah ghislin yaitu darah dan nanah yang keluar
dari kulit penduduk neraka yang terbakar atau nanah yang keluar dari kemaluan
wanita pezina. (QS. Al-Haaqqah: 36-37), dan (QS. Shaad: 57-58).
Adapun minuman mereka adalah 'hamim' yaitu
minuman yang panasnya sampai ke puncak yang mengalir dari sumber yang sangat
panas (QS. Al-Ghasyiyah: 5), dan juga ghassaq yaitu darah yang keluar
dari kemaluan wanita pezina, shadid yaitu keringat penduduk neraka. Juga
mughl yaitu endapan minyak yang sangat panas sebagaimana perkataan Ibnu
Abbas r.a.
Adapun pakaian mereka adalah pakaian yang terbuat dari
api neraka (QS. Al-Hajj: 19).
Ibrahim At-Taimy saat membaca ayat ini berkata, "Maha
Suci Allah yang telah menjadikan pakaian dari api."
Demikian pula pakaian mereka terbuat dari pelangkin
(ter), sebagaimana tersebut dalam surat Ibrahim ayat 50, "Pakaian mereka
adalah cairan aspal, dan wajah mereka ditutup dengan api neraka."
Saudaraku,
Mari kita perkuat iman, perbanyak amal shalih, mendaki
puncak ubudiyah, dan tentunya dengan menengadahkan tangan ke langit. Memohon
kepada Allah agar kita didekatkan kepada surga dan dijauhkan dari siksa neraka.
Amien. Ya Mujibas Saailiin.
Metro, 08 Oktober 2015
Fir'adi Abu Ja'far
0 Komentar untuk "Edisi 9 Oktober 2015 : Menghadirkan Bayangan Neraka"